Monday, 31 August 2015

Harga Kedelai Melonjak: Petani Lamongan Meraup Untung

lintasjatim.com, Lamongan - Musim kemarau tidak selalu identik dengan kesusahan bagi petani. Di Desa Sidorejo Kecamatan Sugio kini sedang p... thumbnail 1 summary
lintasjatim.com, Lamongan - Musim kemarau tidak selalu identik dengan kesusahan bagi petani. Di Desa Sidorejo Kecamatan Sugio kini sedang panen kedelai dengan harga jual yang sedang naik. (31/08/2015).

M Zaini, petani desa setempat menuturkan harga jual kedelai di tingkat pengepul saat ini mencapai Rp 6 ribu perkilogram. Naik dari harga panen minggu lalu yang sebesar Rp 5.800.

Ditambahkan olehnya, petani di desanya rutin menanam kedelai di saat musim kemarau tiba. Karena komoditi tersebut sangat tahan terhadap cuaca, tahan kekurangan air dan perawatannyapun tidak terlalu sulit.

Lahan pertanian kedelai di desanya hanya sekali menerima pengairan dari irigasi teknis saat awal tanam lalu. Setelah itu air dari Waduk Gondang sudah habis. Dan cukup hanya sekali itu pula kedelainya disirami, selebihnya dilakukan perawatan dengan penyemprotan pupuk daun.

“Sebenarnya hasilnya akan lebih bagus lagi kalau ada hujan sekali. Tapi hasil ini patut disyukuri. Terlebih kami menerima bantuan benih dan pupuk serta obat-obatan dari pemerintah “ ujarnya.

Petani di desa itu juga memanfaatkan jerami dari limbah padi. Jika di tempat lain jerami biasanya dibakar, di Sidorejo jerami itu masih digunakan sebagai media tanam kedelai.

Dengan menyebar jerami di lahan semai, tanah tidak akan cepat kering, meski cuaca sangat panas. Sehingga kedelai bisa tumbuh lebih bagus.

Kecamatan Sugio juga menjadi salah satu kecamatan yang dijadikan lokasi demplot percontohan kedelai varietas grobogan seluas 10 hektar. Selain itu, demplot lainnya seluas 5 hektar berada di Kecamatan Kedungpring.

Umur kedelai percontohan tersebut saat ini sudah mencapai 60 hari, sedangkan panen biasanya dilakukan di usia 85 hari.

Data Dinas Pertanian dan Kehutanan setempat menyebutkan, dari sasaran tanam komoditi kedelai seluas 19.200 hektar, terealisasi seluas 18.059 hektar, atau 94,06 persen. Sedangkan dari sasaran panen seluas 19.213 hektar, sampai saat ini yang sudah dipanenseluas 14.574 hektar atau 75,85 persen.

Kemudian dari sasaran produksi sebesar 19.213 ton, saat ini sudah tercapai 20.574 ton atau 107,08 persen. Produksi ini ditunjang dari produktivitas yang mencapai 14,01 kwintal perhektar atau 104,64 persen di atas target yang ditetapkan sebesar 13,99 kwintal perhektar. (*)

Laporkan DKPP: Terdapat 16 Ribu Dukungan Palsu Cabub Lamongan

lintasjatim.com Lamongan - Relawan Demokarasi menemukan 16 ribu data sementara dukungan Fiktif atau tidak pernah memberikan dukungan kepada ... thumbnail 1 summary
lintasjatim.com Lamongan - Relawan Demokarasi menemukan 16 ribu data sementara dukungan Fiktif atau tidak pernah memberikan dukungan kepada calon independent atau perseorangan yang akan diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelengara Pemilu (DKPP) pada Rabu (26/08) dengan tanda terima bernomor pengaduan no.86/1-p/L-DKPP/2015. (31/08/2015)

Relawan Demokrasi Lamongan berhasil mengumpulkan belasan ribu dukungan yang di palsukan oleh Paslon dari independent, dengan diperkuat surat pernyataan dan penduduk yang namanya dipalsukan siap menjadi saksi jika dipanggil saat sidang DKPP nanti.

Menurut Soleh,SH pengacara Relawan Demokrasi Lamongan. Bukti dan data yang diserahkan oleh calon perseorangan kepada KPU adalah dukungan yang tandatangannya dipalsu. “ Seperti yang kami temukan dilapangan, Pasangan Mujianto – Sueb (JOS) dukungan yang dipalsukan sementara ditemukan sebanyak 6. 589 ribu dukungan sedangkan pasangan Nur Salim dan Sueb (SAE) sebanyak 9.566 ribu dukungan dengan total dukungan palsu ke kedua calon Independent sebanyak 16.155 ribu penduduk yang dipalsukan.” Terangnya

Sementara itu terkait KPU dan Panwaskab yang meloloskan dan mempersetujui calon dari independent diduga ada main atau kongkalikong untuk meloloskan kedua pasangan calon perseorangan yang notabene bukan tokoh masyarakat atau politik yang dikenal masyarakat sebelumnya.

Berharap DKPP menghukum semua pelaksana pemilu dari KPU hingga Panwas diberhentikan dengan tidak hormat dan sebagai pelajaran kepada semua pelaksana penyelengara pemilu di Indonesia, karena proses pemilih pemimpin dilaksanakan dengan cacat hukum dikhawatirkan pemimpin tersebut tidak bekerja memajukan dan mensejahterahkan Masyarakat yang dipimpinnya. “ Surabaya dan Mojokerto juga modelnya sama seperti ini,”.Tandasnya

Sidang menunggu menunggu surat dari DKPP yang akan diadakan sekabupaten kota di Jawa Timur dan kami siap mendatangkan dua ahli yakni Refi Harun sebagai Hukum Tata Negara dan Sri Putu Arte selaku KPU Pusat. (Fah)

Editor : Sutha

Cuaca Membaik: Nelayan Pamekasan Kembali Melaut

lintasjatim.com, Pamekasan – Setelah dua pekan lebih tidak pergi melaut, akhirnya para nelayan di wilayah pantura Kabupaten Pamekasan, Madur... thumbnail 1 summary
lintasjatim.com, Pamekasan – Setelah dua pekan lebih tidak pergi melaut, akhirnya para nelayan di wilayah pantura Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur sudah mulai siap-siap melaut seiring dengan cuaca atau angin kencang kini mulai reda.

Kondisi itu dimanfaatkan oleh para nelayan disana untuk memulai membuat rumpon (rumah ikan).

Aktivitas nelayan tersebut menjadi perhatian Sertu Usto Babinsa Koramil 08/26/13 Pasean. Ia mengunjungi nelayan di Dusun Denggendek, Desa Tlonto Raja Kecamatan Pasean.

“Rumpon merupakan rumah ikan yang disiapkan/dipasang oleh nelayan sebagai tempat berkumpul ikan sehingga memudahkan nelayan dalam menangkap ikan,” kata salah seorang nelayan setempat, Hapet (55 tahun), Senin (31/8/2015).

Keberadaan rumpon bagi nelayan sangatlah penting, karena dengan adanya rumpon ikan yang ada di laut bisa ditangkap dengan maksimal, akan tetapi perlu kerja ektra, baik dari segi tenaga maupun biaya.

“Sebelum menangkap ikan kami (nelayan) harus memasang/meletakkan rumpon-rumpon di laut selama 7 (tujuh) sampai 10 (sepuluh) hari, baru setelah ikan diperkirakan sudah banyak barulah berangkat lagi untuk menjaring ikan yang ada di rumpon-rumpon tersebut,” terang nelayan lain, Umar (48).

Kunjungan Babinsa kali ini untuk mengetahui perkembangan kegiatan nelayan setelah beberapa minggu yang lalu tidak melaut karena cuaca atau angin kencang.

“Saya ingin memastikan apakah para nelayan sudah mulai pergi melaut, karena kalau tidak melaut berarti tidak mempunyai penghasilan, hal ini bisa menimbulkan kerawanan terhadap stabilitas keamanan di wilayah”, terang Sertu Usto.

“Dan saya berpesan kepada seluruh para nelayan yang akan melaut harus tetap mengutamakan keselamatan diri karena cuaca bisa berubah sewaktu-waktu,” ujarnya.* (st)

Editor: Suta

Sunday, 30 August 2015

Reka Ulang Pembunuhan Kastuni, Suasana Nyaris Ricuh

lintasjatim.com. Tuban - Reka ulang pembunuhan Kastuni (52) janda penjual kopi berasal dari Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, yang di rekon... thumbnail 1 summary
lintasjatim.com. Tuban - Reka ulang pembunuhan Kastuni (52) janda penjual kopi berasal dari Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, yang di rekontruksi oleh tersangka LA Febri Archam (20) warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Tuban , nyaris ricuh.(29/8/2015).

Tersangka LA hampir dipukuli oleh warga lantaran mereka kesal atas ulah tersangka yang tega merampok dan membunuh korban dengan sadis. “Dua orang tersangka dihadirkan pada rekonstruksi ini, selain itu kita hadirkan pula 7 orang saksi sebelum peristiwa pembunuhan itu terjadi,”ungkap Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Suhariyono.

Kasatreskim menabahkan bahwa rekontruksi di peragakan sebanyak 43 adegan. Mulai masuk rumah dan berpura-pura membeli kopi hingga proses pembunuhan berlangsung. dalam adegan ini juga terungkap bahwa korban telah merencanakan pembunuhan itu sejak lama, terbukti sudah 2 kali tersangka gagal menghabisi nyawa korban, hal ini nampak pada setiap adegan rekontruksi.

“Rekonstruksi ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan dari pelaku dengan kejadian yang sesungguhnya,”tambah AKP.Suhariyono.

Puluhan petugas kepolisian dari sabhara dan reskrim polres Tuban di kerahkan untuk melakukan pengamanan, akan tetapi masih saja kericuhan terjadi. Hal itu di picu oleh kekesalan warga terhadap tersangka.

“Kesal pada bajingan itu, akal pikirane kemana kok sampai membunuh orang,”teriak keluarga korban. Kastuni (52), seorang janda penjual kopi asal Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, Tuban pada 27 juli 2015 lalu. Dalam persistiwa tersebut petugas telah menetapkan tiga orang tersangka. (saf)

Editor : Sutha

Saturday, 29 August 2015

KPU Gresik Siap Kawal Dua Mekanisme Kampanye

Gresik, (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik, Jawa Timur siap mengawal dua mekanisme kampanye pelaksanaan Pilkada d... thumbnail 1 summary
Gresik, (Antara Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik, Jawa Timur siap mengawal dua mekanisme kampanye pelaksanaan Pilkada di wilayah itu yang telah dimulai tanggal 27 Agustus 2015 hingga 5 Desember 2015.

Ketua KPU Kabupaten Gresik, Akhmad Roni, Sabtu, mengatakan dua mekanisme pelaksanaan kampanye tersebut adalah kampanye yang dimotori KPU dan kampanye masing-masing pasangan calon.

Ia menjelaskan, untuk kampanye yang dimotori KPU berbentuk debat terbuka yang diselenggarakan di televisi, ditambah pemasangan alat peraga di sejumlah media massa. 

"Bisa cetak atau elektronik, yang sumber dananya dibiayai dari APBD Kabupaten Gresik tahun 2015," kata Roni di Gresik.

Sementara kampanye yang dilakukan masing-masing pasangan calon seperti rapat terbatas, pertemuan tatap muka langsung dengan masyarakat.

Terkait kampanye dalam bentuk rapat umum, Roni mengaku masing-masing pasangan calon hanya diberikan kesempatan satu kali dengan mendatangkan juru kampanye dan dilakukan secara terbuka.

"Kalau seperti jalan sehat, peringatan HUT boleh-boleh saja, sebab pada dasarnya KPU juga mendorong pasangan calon untuk bisa bertemu langsung dengan masyarakat," katanya.

Oleh karena itu, Roni berjanji akan mengawal setiap bentuk kampanye tersebut, sebab ada beberapa larangan seperti mencetak dan menyebarkan bahan kampanye secara sendiri, atau memasang alat peraga di tempat-tempat tertentu maupun media massa.

"Jadi, untuk masalah tersebut harus dikoordinasikan dengan KPU Kabupaten Gresik, dan masing-masing pasangan calon tidak boleh jalan sendiri dalam memasang alat peraga kampanye di tempat umum," katanya.

Sebelumnya, pelaksanaan Pilkada Gresik diikuti oleh tiga pasangan calon yakni nomer urut satu Sambari Halim Radianto dan Mohammad Qosim yang diusung PKB dan Partai Demokrat.

Nomer urut dua Husnul Khuluq dan Ahmad Rubaie yang diusung koalisi PDIP, PAN dan Partai Gerindra, serta nomer urutan tiga Ahmad Nur Hamim-Junaidi yang diusung Partai Golkar.

KPU juga telah menggelar deklarasi kampanye damai dengan meminta pasangan calon untuk mengucapkan ikrar kesepakatan kampanye damai dengan penandatanganan kesepakatan masing-masing calon.(*)

Editor: Edy M Yakub

Refleksi 70 Tahun Indonesia Rekomendasikan Perbaikan Sistemik

Pamekasan (Antara Jatim) - Dialog Refleksi 70 Tahun Indonesia Merdeka yang digelar di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Jumat (28/8) mala... thumbnail 1 summary
Pamekasan (Antara Jatim) - Dialog Refleksi 70 Tahun Indonesia Merdeka yang digelar di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Jumat (28/8) malam, merekomendasikan perlunya perbaikan sistemik di berbagai bidang, guna mewujudkan cita ideal kemerdekaan, yakni terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

"Hal penting yang menjadi topik pembahasan dan dipandang perlu mendapatkan perhatian serius semua pihak karena dinilai sangat mendesak, bahkan bisa mengancan masa depan bangsa apabila tidak segera diatasi adalah persoalan krisis keteladanan dan peredaran narkoba," kata Direktur CSO Madura Foundation, penyelenggara kegiatan itu Munhari Bariel.

Krisis keteladanan dan maraknya peredaran narkoba ini, kata Munhari, merupakan bagian dari beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam dialog refleksi 70 tahun Kemerdekaan RI yang dihadiri perwakilan dari berbagai elemen masyarakat, seperti mahasiswa, LSM, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan insan pers dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan.

Hadir sebagai pembicara dalam dialog itu, Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi, Ketua Komisi I DPRD Pamekasan Ismail, Ketua Komisi III Iskandar dan Kabag Perencanaan Polres Pamekasan AKP Agus Sutrisno.

Dandim membahas adanya kecenderungan di kalangan generasi muda saat ini akan hilangnya nilai-nilai nasionalisme dan rasa memiliki terhadap negara bangsa ini.

Menurut dia, fenomena itu terjadi, karena kurangnya perhatian pendidikan karakter bangsa, dan disatu sisi karena pengaruh globalisasi. 

Penjajahan gaya baru di era global seperti ini, juga menjadi salah satu pemicu, disamping faktor lain yang cukup berperan dominan dalam membentuk pola pikir para generasi muda, yakni krisis keteladanan.

Banyaknya pejabat publik dan abdi negara yang terseret kasus korupsi di Indonesia telah mempengaruhi pola pikir masyarakat umum, termasuk kalangan generasi muda, bahwa keteladanan bukan hal yang perlu diperhatikan.

"Makanya untuk saat ini yang perlu dilakukan oleh kita semua, adalah mulai dari sendiri dan keluarga kita," kata Dandim.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Komisi III DPRD Pamekasan Iskandar.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini mengatakan, pemahaman ideologi bangsa saat ini cenderung mulai terkikis, sehingga rasa memiliki terhadap negara bangsa ini cenderung luntur.

Ancaman terbesar adalah dekadensi moral generasi muda, dengan maraknya peredaran narkoba. "Ini tentu tidak bisa dibiarkan, dan yang perlu dipahami, persoalan bangsa saat ini bukan hanya urusan pemerintah, akan tetapi semua elemen masyarakat," katanya.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Pamekasan Ismail menyoroti kecenderungan mental masyarakat bangsa ini yang konsuntif, lebih bangga dengan produk luar negeri, dan merasa minder alias tidak percaya diri dengan produk luar negeri.

Supremasi hukum juga menjadi sorotan politikus Partai Demokrat ini, dan ia membandingkan dengan negara maju seperti Tiongkok.

"Di China itu, kalau ada pejabat korupsi langsung mengundurkan diri. Tapi di negeri kita hal semacam itu belum dilakukan," katanya.

Namun dalam kesempatan itu, Ismail juga mengemukakan, bahwa sumber daya manusia Indonesia sebenarnya tidak kalah jauh dengan SDM di sejumlah negara maju, bahkan mampu bersaing dengan mereka. Hal ini bisa dibuktinya dengan banyaknya siswa Indonesia yang berprestasi, bahkan siswa asal Pamekasan juga pernah meraih juara fisika tingkat dunia.

Pemateri Agus Sutrisno lebih menekankan pada kurangnya pendidikan ideologi seperti pendidikan moral pancasila, sehingga hal itu menyebabkan pemahaman ideologi bangsa cenderung memudar dan rasa nasionalisme masyarakat dan pemuda bangsa ini kurang tertanam dengan baik.

"Saya justru menginginkan agar pendidikan pancasila dan penataran P4 kembali digalakkan, karena ini sangat berguna dalam menanamkan nilai-nilai ideologi bangsa ini," katanya.

Hasil Dialog Refleksi 70 Tahun Kemerdekaan RI ini selanjutnya dirangkum dan selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah agar bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan program kebijakan dimasa-masa yang akan datang terutama terkait bangsa ini dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

CSO Madura Foundation merupakan salah satu LSM di Pamekasan yang mempelopori pola penyelesaian persoalan melalui diskusi dan dialog, mengubah pola gerakan pegiat LSM selama ini yang biasa berunjuk rasa dalam menyikapi persoalan masyarakat dan tata kelola pemerintahan. (*)

Editor: Edy M Yakub

PDIP Surabaya Optimistis KPU-Panwaslu Kedepankan Verifikasi Substantif

Surabaya (Antara Jatim) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya optimistis KPU dan Panwas akan lebih mengedepankan ... thumbnail 1 summary
Surabaya (Antara Jatim) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya optimistis KPU dan Panwas akan lebih mengedepankan verifikasi substantif sesuai aturan yang berlaku dan hak warga di ibu kota Provinsi Jawa Timur ini untuk mengikuti Pilkada pada Desember 2015.

"PDI Perjuangan optimistis pada 30 Agustus besok, KPU Surabaya akan menetapkan Risma-Whisnu dengan MS (memenuhi syarat) karena sejauh ini tidak ditemukan problem saat verifikasi administratif maupun faktual," kata Jubir Tim Kampanye Risma-Whisnu di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, jika pada penetapan calon ada pasangan calon yang tidak memenuhi syarat (TMS), maka sesuai UU 8/2015 tentang pilkada pasal 49 ayat 7,8 dan 9 maka dibuka kembali pendaftaran calon kepala daerah.

"Pasal 49 ayat 8 dan 9 mengatur pendaftaran dibuka kembali 10 hari dengan jeda maksimal 3 hari (total hingga penutupan pendaftaran maksimal 3+10=13 hari)," katanya.

Pada pasal 49 ayat 7, lanjut dia, mengatur partai pengusul calon yang TMS tidak boleh mencalonkan kembali dalam pendaftaran selanjutnya. Artinya partai kehilangan hak mencalonkan.

Terhadap pasangan Rasiyo-Abror (diusung Demokrat dan PAN) yang dikabarkan Abror memiliki nama yang berbeda antara ijazah dan KTP menurut PDI Perjuangan itu hal yang lumrah terjadi. Hal ini juga menimpa calon Wakil Bupati PDI Perjuangan di Pilkada Jember saat ini, A Mukhid, dan cukup memberi keterangan tambahan yang dibutuhkan sudah dinyatakan memenuhi syarat (MS) oleh KPU Jember. 

Sementara itu, Komisioner KPU Surabaya Purnomo mengatakan jika penetapan pencalonan pada 30 Agustus mendatang dinyatakan TMS, maka bisa dibuka pendaftaran kembali 10 hari dengan jeda maksimal tiga hari.

Hal ini sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang pilkada, Peraturan KPU (PKP) Nomor 12 Tahun 2015 tentang pencalonan kepala daerah, Surat Ketua KPU Nomor 443/KPU/VIII/2015 perihal penundaan tahapan pemilihan dan Surat Edaran Nomor 510/ KPU/VIII/ 2015 perihal penetapan pasangan calon peserta pemilihan.

"Kalau penelitian TMS, maka kami seperti Denpasar dibuka lagi. Saya harus mempelajari apa yang terjadi di Denpasar. Tapi untuk kasus Blitar beda lagi karena pada saat perpanjangan kedua tidak ada yang daftar," katanya.

Saat ditanya apakah ada potensi Pilkada Surabaya digelar 2017, Purnomo mengatakan potensi tetap ada jika dalam perpanjangan pendaftaran tidak ada calon lagi. (*)

Editor: Tunggul Susilo

PAN Surabaya Siapkan Pengganti Abror Jika TMS

Surabaya (Antara Jatim) - DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya akan menyiapkan pengganti bakal Calon Wali Kota Surabaya Dhimam Abr... thumbnail 1 summary
Surabaya (Antara Jatim) - DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya akan menyiapkan pengganti bakal Calon Wali Kota Surabaya Dhimam Abror jika persyaratan pencalonan sebagai Cawawali dinyatakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat tidak memenuhi syarat (TMS) pada penetapan calon 30 Agustus mendatang.

"Kalau tidak layak, tidak bisa dilanjutkan dan perintahnya diminta diganti ya diganti. Apalagi sesuai aturan jika TMS, KPU membuka kembali pendaftaran calon," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PAN Surabaya Achmad Zainul Arifin kepada Antara di Surabaya, Jumat.

Namun demikian, lanjut dia, pihaknya masih menunggu penetapan calon pada 30 Agustus 2015 baru setelah itu bersikap. "Kalau tidak mau diatur, ya, gimana lagi," ujarnya.

Zainul Arifin sebelumnya mengatakan bahwa semua berkas Abror sudah klir. "Kalau ada yang kurang diperbaiki. Apalagi Abror sudah ketemu dengan KPU untuk verifikasi faktual," ujarnya.

Mengenai soal hubungan renggang dengan Abror, Zainul membantahnya. "Itu tidak benar, kemarin kita makan bareng sama Abror sekarang makan sama pak Rasiyo (bakal cawali Surabaya)," katanya.

Begitu juga saat ditanya soal mahar politik, Zainul juga membantahnya. "Di PAN dilarang menerima mahar politik. Apalagi itu sudah instruksi dari Ketua Umum DPP PAN," ujarnya. 

Saat ditanya apakah Abror ada tekanan dari pihak lain atau orang kuat yang berdomisili di Surabaya, Zainul tidak mau berkomentar. "Maaf saya tidak tahu soal itu," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, Rasiyo sudah bergerak dengan memiliki tim pemenangan sendiri, sedangkan Abror masih jalan di tempat. "Kalau pak Rasiyo timnya sudah bergerak," ujarnya. 

Hanya saja, informasi yang diperoleh Antara di internal PAN Surabaya menyebutkan Abror saat ini dalam tekanan orang kuat yang berkiprah di Jatim dan tingkat Nasional selain itu juga dekat dengan Gubernur Jawa Timur. 

"Saya tidak tahu arahnya kemana. Yang jelas, ada upaya menggagalkan pilkada Surabaya," ujar sumber yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, Komisioner KPU Surabaya Purnomo mengatakan jika penetapan pencalonan pada 30 Agustus mendatang dinyatakan TMS, maka bisa dibuka pendaftaran kembali 10 hari dengan jeda maksimal tiga hari.

Hal ini sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang pilkada, Peraturan KPU (PKP) Nomor 12 Tahun 2015 tentang pencalonan kepala daerah, Surat Ketua KPU Nomor 443/KPU/VIII/2015 perihal penundaan tahapan pemilihan dan Surat Edaran Nomor 510/ KPU/VIII/ 2015 perihal penetapan pasangan calon peserta pemilihan.

"Kalau penelitian TMS, maka kami seperti Denpasar dibuka lagi. Saya harus mempelajari apa yang terjadi di Denpasar. Tapi untuk kasus Blitar beda lagi karena pada saat perpanjangan kedua tidak ada yang daftar," katanya.

Saat ditanya apakah ada potensi Pilkada Surabaya digelar 2017, Purnomo mengatakan potensi tetap ada jika dalam perpanjangan pendaftaran tidak ada calon lagi. (*)

Editor: Akhmad Munir

Pemprov Jatim Wacanakan Pasar Malam Dongkrak Perekonomian

Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mewacanakan menghidupkan pasar malam dengan menggandeng perusahaan-perusahaan besar... thumbnail 1 summary
Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mewacanakan menghidupkan pasar malam dengan menggandeng perusahaan-perusahaan besar untuk menggelontor barang-barangnya untuk mendongkrak perekonomian setempat.

"Tentu barangnya stok berkualitas, meski nomor dua atau KW yang sudah tak laku untuk dilakukan cuci gudang di pasar malam," ujar Asisten Perekonomian Pemprov Jatim Hadi Prasetyo kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, konsep pasar malam ini mampu menjadi solusi bagi mereka yang kini terdampak negatif akibat pelemahan rupiah.

"Para pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) yang kesulitan menjual barang akibat memburuknya daya beli juga bisa terbantu," ucapnya.

Konsep menghidupkan kembali pasar malam seperti zaman Belanda, yakni dibuat pasar malam bergiliran dari kampung ke kampung atau dari desa ke desa.

Belajar dari masa penjajahan, kata dia, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dulu mampu memberikan kehidupan bagi warga pibumi dengan membangun pasar-pasar.

"Dulu, ketika dilanda musim paceklik, Belanda mampu memberikan penghidupan bagi penduduk pribumi dengan membangun pasar-pasar bergiliran sesuai penanggalan wage, pahing, kliwon, pon dan legi," katanya.

Di sejumlah kabupaten/kota di Jatim, pasar-pasar berdasarkan penanggalan bentukan Pemerintah Kolonial Belanda itu terpantau masih tetap beraktivitas sampai sekarang.

"Bedanya, jika pasar-pasar tersebut telah berdiri dan bertahan hingga sekarang di sejumlah daerah, maka konsep pasar rakyat yang akan kita lakukan nanti digelar malam hari bergiliran di kampung-kampung antarkelurahan," katanya.

Sementara itu, selain menggelar pasar malam bergiliran, ia menambahkan, Pemprov Jatim juga akan melakukan subsitusi impor atau mengganti bahan utama impordengan bahan-bahan dalam negeri.

"Di Jatim, impor bahan baku industri mencapai 83 persen dari total impor masuk. Dari 83 persen ini, 43 persen di antaranya adalah impor bahan-bahan pembuat besi dan baja," katanya.

Untuk bahan pembuat besi dan baja, lanjut dia, saat ini akan ada sebuah perusahaan yang membangun pabrik smelter di Gresik sehingga mampu mengurangi impor. (*)

Editor: Tunggul Susilo

Pemkab Blitar Buat Jalur Wisata Kuliner

Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membuat jalur untuk wisata kuliner mengingat potensi wisata ini sangat meng... thumbnail 1 summary
Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, membuat jalur untuk wisata kuliner mengingat potensi wisata ini sangat mengutungkan dan meningkatkan pereekonomian warga di sekitarnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto, Sabtu mengatakan jalur wisata saat ini masih dibuat dan nantinya menghubungkan sejumlah daerah di Kabupaten Blitar yang terdapat lokasi kuliner unggulan.

"Kami masih petakan agar pengunjung nyaman dan mengetahui dengan pasti pusat kuliner di Blitar," katanya.

Ia mengatakan, sengaja mengangkat kuliner menjadi salah satu andalan wisata di Kabupaten Blitar, sebab banyak orang menyukai kuliner dan belum begitu banyak orang yang tahu.

Selain itu, kegiatan itu juga sebagai salah satu promosi untuk produk-produk unggulan di Kabupaten Blitar, sehingga ke depannya bisa meningkatkan pereekonomian warga di sekitarnya.

Ia mengatakan, saat ini pemetaan yang dilakukan adalah wisata kuliner buah belimbing serta pohon cokelat. Untuk wisata buah belimbing dipusatkan di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Blitar. Di tempat ini, merupakan sentra tanaman belimbing.

Selain dijual berupa buah, masyarakat dengan dibantu oleh tim ahli dari Universitas Brawijaya, juga membuat olahan dari belimbing, menjadi berbagai macam produk, salah satunya minuman sari buah belimbing.

"Kalau belimbing jika produksi melimpah, harga turun bahkan sering dijadikan pakan ternak. Untuk itu dibuatlah aneka olahan buah belimbing," kata Puguh.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan ada pameran untuk berbagai macam olahan buah belimbing di desa itu. Dengan agenda itu, nantinya akan dikenalkan ke masyarakat luas tentang produk-produk olahan buah belimbing, sehingga nantinya bisa semakin berkembang.

Setelah dari wisata buah belimbing, nantinya dilanjutkan ke wisata buah cokelat. Jalur daerah itu searah, sehingga lebih mudah untuk pemetaan lokasinya. Lokasi wisata itu di Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, dengan nama "Kampung Coklat".

"Di sana selain ada wisata alam, juga ada edukasinya. Pengunjung pun bisa menikmati olahan cokelat," kata Puguh.

Pengelola wisata "Kampung Coklat" Kholid Mustofa mengatakan minat masyarakat berkunjung untuk wisata edukasi dan menikmati olahan buah cokelat cukup besar. Mereka juga datang dari berbagai daerah, menikmati liburan dengan keluarga.

Ia berharap, produk yang ia kelola bisa lebih berkembang. Ia ingin mengembangkan usahanya, sehingga semakin bisa menciptakan lapangan kerja. awalnya sekitar 48 orang pekerja yang terlibat mulai dari mengurus kebun kakao, tempat pengolahan kakao, sampai pengolahan cokelat, namun dengan usaha yang lebih besar nantinya juga menambah lapangan kerja.

Ia juga berharap, dengan wisata edukasi ini, bisa lebih menarik minat masyarakat untuk bertanam kakao. Walaupun mempunyai lahan yang tidak terlalu luas, ia meyakinkan usaha ini prospeknya masih cukup bagus. Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, kakao juga merupakan salah satu komoditas ekspor. (*)

Editor: Edang Sukarelawati

Penjualan Batik Khas Jember Meningkat Selama "JFC"

Jember (Antara Jatim) - Penjualan batik khas Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat selama rangkaian kegiatan "Jember Fashion Carnaval... thumbnail 1 summary
Jember (Antara Jatim) - Penjualan batik khas Kabupaten Jember, Jawa Timur, meningkat selama rangkaian kegiatan "Jember Fashion Carnaval International Event" yang digelar di kabupaten setempat sejak 26-30 Agustus 2015.

"Peningkatannya menjadi tiga kali lipat dibandingkan hari biasa karena memang banyak tamu dari luar daerah yang ingin membeli batik khas Jember," kata pemilik Rumah Batik Rolla Jember, Iriane Chairini Megawati di Jember, Sabtu.

Pada hari normal penjualan batik di Rumah Batik Rolla berkisar 150-200 potong per hari dengan harga yang bervariasi dari Rp110.000 hingga Rp1,5 juta sesuai dengan permintaan konsumen.

"Saat ini penjualan batik bisa tiga kali lipat dan stok batik yang kami buat masih cukup banyak, sehingga tidak sampai kehabisan. Namun kami sempat kewalahan untuk melayani pembeli," tuturnya.

Menurutnya motif batik terlaris yakni motif bergambar Jember Fashion Carnaval (JFC) dan daun tembakau yang menjadi salah satu ikon khas batik Jember, sehingga dua motif tersebut banyak diburu pembeli.

"Sebenarnya kami menyediakan berbagai macam jenis batik dan tenun khas Jember dengan kualitas bahan terbaik, bahkan berbagai motif baru kami buat untuk memanjakan konsumen," paparnya.

Para pembeli, lanjut dia, sebagian besar membeli batik tulis dengan motif yang diinginkan dan semakin rumit gambar batik tersebut, maka harganya semakin mahal.

"Setiap hari kami memproduksi batik dengan melibatkan warga kurang mampu di sekitar kawasan Rumah Batik Rolla, sehingga tidak ada masalah dengan meningkatnya jumlah pembeli selama JFC karena stok batik cukup banyak," katanya.

Sementara Kepala Kantor Pariwisata Jember, Sandi Suwardi Hasan, mengatakan tidak hanya batik khas Jember yang mengalami peningkatan penjualan selama rangkaian kegiatan JFC, namun berbagai kuliner dan produk lokal khas Jember juga meningkat.

"Ada beberapa produk lokal yang dijual di sejumlah stand pameran JFC Exhibition dan biasanya pembeli dari luar daerah tertarik untuk menjadikan oleh-oleh saat pulang nanti," tuturnya.

Ia mengakui rangkaian JFC International Event dapat meningkatkan perekonomian dan pariwisata Jember karena banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke daerah yang berjuluk Kabupaten Tembakau itu.(*)

Editor: Edy M Yakub

Mahasiswi UK Petra Rancang "Kotak Tidur" Bandara Juanda

Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswi Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Stephanie Sugianto, merancang kotak tidur atau sleeping box unt... thumbnail 1 summary
Surabaya (Antara Jatim) - Mahasiswi Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Stephanie Sugianto, merancang kotak tidur atau sleeping box untuk penumpang di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, sebagai solusi kenyamanan penumpang apabila terjadi penundaan penerbangan di bandara itu.

"Saya mengangkat konsep kenyamanan maksimal dan telah menawarkan rancangan ini ke pihak bandara, yakni sebuah fasilitas privat yang membuat penumpang nyaman," ucap dia, saat menunjukkan karyanya yang merupakan tugas akhir kuliahnya di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jatim, Kamis.

Ia mengatakan, ada beberapa fasilitas yang ditawarkan dalam kotak tidur itu, di antaranya tempat tidur atau kasur, penyimpanan barang hingga kursi, yang bisa digunakan sambil menunggu bila terjadi penundaan.

Stephanie menjelaskan ide membuat rancangan kotak tidur berawal saat mahasiswi yang mempunyai hobi berenang itu melihat banyaknya penumpang yang resah ketika mengetahui informasi penundaan penerbangan.

"Oleh karena itu saya mencoba memberikan solusi dengan membuat kotak tidur minimalis berukuran panjang tubuh manusia yang diletakkan di sekitar lokasi ruang tunggu bandara, sehingga bisa membuat nyaman para penumpang," ucapnya. 

Hasil idenya yang diberi judul Perancangan Fasilitas Sleeping Box di Area Tunggu Bandara Juanda Terminal 2 Surabaya mengantarkan mahasiswi Program Studi Desain Interior itu meraih hasil terbaik dengan predikat penuh pujian atau cum laude dengan meraih IPK 3,57 pada acara wisudawan ke-68 UK Petra. (*)

Editor: Tunggul Susilo

Mahasiswi Surabaya Kenalkan Permainan Bahaya Mi Instan

Surabaya, (Antara Jatim) - Mahasiswa Univeristas Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur, Stephanie Theodora Susilo menciptakan permainan bernama... thumbnail 1 summary
Surabaya, (Antara Jatim) - Mahasiswa Univeristas Kristen Petra Surabaya, Jawa Timur, Stephanie Theodora Susilo menciptakan permainan bernama "Hurdle Noodle" yang mengenalkan bahaya zat-zat tekandung dalam sebungkus mi intsan atau mi cepat saji.

"Permainan ini sengaja saya buat untuk anak-anak, tujuannya memberikan informasi mengenai zat-zat berbahaya dalam mi instan, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa mi instan tidak baik bagi kesehatan," kata Stephanie saat menunjukkan karyanya yang merupakan tugas akhir kuliahnya di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jatim, Kamis.

Mahasiswi Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ini mengaku, ide membuat permainan yang diadaptasi dari permainan ular tangga itu berawal dari keprihatinanya melihat banyak anak yang mengkonsumsi mi instan tanpa mengetahui kandungan zatnya.

"Dari literatur yang saya temukan mi instan tidak baik bagi kesehatan karena memiliki zat-zat berbahaya, seperti "monosodium glutamat" (MSG) atau penyedap rasa," ucap bungsu dari dua bersaudara ini.

Ia mengatakan, penyedap rasa memiliki dampak buruk bagi tubuh, seperti menyebabkan bintik merah, bengkak, muntah, hingga migrain.

Mahasiswi angkatan 2011 ini menjelaskan, pola permainan Hurdle Noodle seperti bermain papan ular tangga, yang setiap langkah ada keterangan kandungan zat dalam mi instan.

Selain itu, pada papan utama tempat meletakkan pion diberi keterangan kandungan dan bahan dasar mi, serta ada tambahan koin dan papan karakter yang mewakili empat orang yang bermain dalam permainan tersebut.

"Permainan ini menarget siswa SMP sebagai usia minimal untuk memainkannya, karena saat SMP anak telah menerima pelajaran mengenai bahan tambahan makanan dan zat aditif di masing-masing sekolah," katanya.

Ia berharap, dengan bermain Hurdle Noodle selain mengetahui kandungan mi instan, setiap siswa juga menjadi lebih siap mendapatkan pelajaran mengenai bahan makanan dan zat aditif di sekolah.

"Permainan ini saya ciptakan sebagai bagian dari tugas akhir kuliah, dan saya selesaikan dalam waktu tiga bulan mulai dari penyusunan ide hingga pencetakan bentuk fisik permainan," katanya.

Hasil idenya yang diberi judul "Perancangan Board Game Untuk Remaja Tentang Kandungan Mi Instan Dan Dampaknya" mengantarkan Stephanie meraih hasil terbaik dengan predikat penuh pujian atau cum laude dan memperoleh IPK 3,72 pada acara wisudawan ke-68 UK Petra.

Sementara itu, total mahasiswa yang melakukan wisudawan mencapai 1035 orang yang terbagi dari 1018 wisudawan S-1 dan 17 wisudawan program pasca sarjana, serta menghasilkan 198 wisudawan cum laude yang teridri dari enam wisudawan program S-2, dan 192 wisudawan cumlaude untuk S-1.(*)

Editor: Tunggul Susilo

Aliansi BEM se-Surabaya Kawal Pelaksanaan Pilwali

Surabaya (Antara Jatim) - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Surabaya yang terdiri dari 23 Universitas yang tersebar di Surabaya aka... thumbnail 1 summary
Surabaya (Antara Jatim) - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Surabaya yang terdiri dari 23 Universitas yang tersebar di Surabaya akan mengawal pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) di Surabaya agar sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kegiatan ini untuk mempersatukan seluruh BEM di Surabaya agar dapat meningkatkan kerja sama dan mewujudkan suatu organisasi lintas universitas sebagai wadah penyalur aspirasi mahasiswa di Kota Surabaya, salah satu yang sudah dibahas tadi adalah mengawal pelaksanaan pilwali di Surabaya yang rawan akan terjadinya konflik," kata Koordinator Aliansi BEM se-Surabaya, Febryan Kiswanto, setelah Konferensi Aliansi BEM Surabaya di Ubaya, Jumat.

Sebagai generasi muda yang berlatar belakang akademisi, pihaknya ingin agar Surabaya menjadi kota yag maju dengan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki intelektual atas permasalahan faktual yang terjadi di Indonesia khususnya dibidang pendidikan dan pengembangan kemahasiswaan dan hubungan konsep integritas.

"Ini merupakan gebrakan awal untuk menyatukan BEM se-Surabaya, sebagai fasilitas agar dapat mengaspirasi mahasiswa, juga membahas beberapa kajian mengenai perkembangan masyarakat dan kinerja pemerintah kota maupun pemerintah pusat, seperti pada rencana kami yang akan mengawal pilwali KotaSurabaya yang memiliki integritas," ujar mahasiswa Fakultas Hukum Unair itu.

Setelah mengkaji beberapa hal, pihaknya akan menghasilkan beberapa rencana atas kinerja Presiden Joko Widodo, termasuk mengkaji permasalahan Ekonomi yang dikaitkan dengan kenaikan kurs Dollar dan melemahnya nilai tukar rupiah. 

Landasan dari Aliansi BEM Surabaya, lanjutnya mengambil dari landasam gerak yang mengacu pada konstitusional dan nilai-nilai kemanusiaan, realitas empiric dan kebutuhan masyarakat, sehingga kedepannya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dapat menjadi kesatuan dan saling melengkapi.

Aliansi BEM Surabaya memiliki anggota dari 23 Universitas yang terlibat dalam deklarasi tersebut yakni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Universitas Hang Tuah, Universitas Merdeka (UNMER), Institut Sepuluh November (ITS), Universitas Wijaya Putra, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS).

Selain itu juga Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO), Universitas Nahdatul Ulama, Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Bhayangkara, Universitas Narotama, Universitas Ciputra, Universitas Kristen Petra, Universitas Katolik Darma Cendika, Universitas WR. Supratman, Universitas Pelita Harapan, Universitas Wijaya Kusuma, Universitas Wijaya Kartika, STIE Perbanas dan Politeknik Perkapalan Surabaya. (*)

Editor: Edy M Yakub

Polres Trenggalek Gelar Pasukan Persiapan Pengamanan Pilkada

Trenggalek (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur, melakukan apel atau gelar pasukan untuk kesiagaan pengamanan Pilkada 20... thumbnail 1 summary
Trenggalek (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur, melakukan apel atau gelar pasukan untuk kesiagaan pengamanan Pilkada 2015 di halaman mapolres setempat, Senin.

Gelar pasukan yang melibatkan ratusan personel TNI, dishub, satpol PP, linmas serta jajaran instansi terkait itu dipimpin oleh Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Permana.

"Apel siaga ini untuk mengetahui kesiapan akhir dalam melakukan pengamanan pilkada yang akan digelar serentak 9 Desember 2015," kata Kapolres Made dalam pidato sambutannya.

Di hadapan ratusan pasukan gabungan tersebut, Made sempat berbicara terkait pendidikan politik bagi masyarakat Trenggalek.

Ia katakan, bahwa dalam kehidupan demokrasi, setiap warga negara berhak mendapat ruang untuk berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat, termasuk dalam kehidupan politik.

Pilkada merupakan sarana demokrasi untuk menyampaikan aspirasi rakyat dalam rangka membentuk sistem pemerintahan daerah yang berlegitimasi dan berkedaulatan rakyat. 

"Karena itu tugas kita semua untuk memastikan pesta demokrasi ini berjalan lancar. karena kepala pemerintahan yang lahir dari hasil pilkada merupakan kehendak rakyat dan dijalankan sesuai dengan keinginan rakyat," ujarnya.

Kegiatan gelar pasukan ini diikuti beberapa unsur terkait di antaranya TNI, satpol PP, dinas perhubungan dan linmas. 

"Berbagai potensi kerawanan dapat terjadi dalam setiap tahapannya termasuk tindak pidana yang harus dapat dikelola dan ditangani oleh aparat penegak hukum secara profesional, transparan dan akuntabel, sehingga setiap pelanggaran yang terjadi dapat diselesaikan dengan tuntas," ujarnya.

Mencermati tantangan tugas dalam pengamanan pilkada berupa gangguan kamtibmas dan beragam ancaman yang mungkin terjadi, Kapolres Trenggalek mengimbau agar semua pihak meningkatkan kerjasama dan sinergitas positif.

"Pola pengamanan yang diterapkan benar-benar bisa memberikan rasa aman baik kepada para penyelenggara dan peserta pilkada, serta menjamin terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif sampai akhir proses pesta demokrasi tersebut," tegasnya. (*)

Editor: Masuki M. Astro

Polres Jember Tangguhkan Penahanan Tersangka Kecelakaan Maut

Jember (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menangguhkan penahanan penjaga perlintasan kereta api, Mistari, yang menjadi te... thumbnail 1 summary
Jember (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menangguhkan penahanan penjaga perlintasan kereta api, Mistari, yang menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan maut antara kereta api dengan mobil yang menewaskan lima orang.

Permintaan penangguhan penahanan tersebut disampaikan sejumlah pihak dalam rapat dengar pendapat yang difasilitasi DPRD Jember dengan mengundang Kapolres AKBP Sabilul Alif, Kepala Dinas Perhubungan Isman Sutomo, PT KAI Daerah Operasional IX Jember, manajemen PT Mandiri Land, dan manajemen Pertokoan Roxy di Gedung DPRD setempat, Selasa.

"Saya sepakat adanya penangguhan berdasarkan kesepakatan sejumlah pihak dan hari ini segera kami proses," kata Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif di Jember.

Menurutnya, Mistari ditetapkan sebagai tersangka bukan tanpa alasan karena yang bersangkutan dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga pintu perlintasan, sehingga kecelakaan maut tidak terhindarkan.

"Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi, Polres Jember menetapkan Mistari sebagai tersangka dalam kecelakaan maut itu dan melakukan penahanan terhadapnya," tuturnya.

Kendati demikian, lanjut dia, proses hukum terhadap tersangka Mistari tetap dilakukan sesuai dengan prosedur dan penegakan hukum juga harus adil, sehingga pihaknya tidak mau dituduh "tajam ke bawah dan tumpul ke atas".

"Tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang ikut bertanggung jawab dalam kecelakaan yang menyebabkan lima orang meninggal itu," ucap mantan Kapolres Bondowoso itu.

Surat kesepakatan bersama yang salah satu isinya penangguhan penahanan Mistari itu ditandatangani oleh Ketua DPRD Jember M Thoif Zamroni, Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi dan Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif.

Sementara Ketua Komisi D DPRD Jember, Hafidi, mengatakan tidak hanya Mistari yang bertanggung jawab dalam kecelakaan maut, namun sejumlah pihak yang mempekerjakan Mistari juga harus bertanggung jawab.

"Dia memang keliru, tetapi sangat tidak adil kalau kesalahan itu hanya ditanggung dia sendiri dan seharusnya pihak PT Mandiri Land dan Pertokoan Roxy juga harus bertanggung jawab," ucap legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Bahkan Anggota DPRD Jember siap dijadikan jaminan dalam pengajuan surat penangguhan terhadap lelaki warga Kelurahan Mangli tersebut.

Sebuah kecelakaan maut terjadi saat mobil yang ditumpangi tujuh orang asal Kabupaten Jombang itu melaju di pintu perlintasan yang berada di depan Pertokoan Roxy hingga menyebabkan lima orang meninggal dunia dan dua menjalani rawat inap di ICU RSD dr Soebandi Jember, Minggu (16/8).(*)

Editor: Slamet Hadi Purnomo

Polresta Madiun Tangkap Empat Tersangka Terlibat Narkoba

Madiun (Antara Jatim) - Petugas Satuan Resnarkoba Polres Madiun Kota, Jawa Timur, berhasil menangkap empat tersangka di wilayah hukumnya yan... thumbnail 1 summary
Madiun (Antara Jatim) - Petugas Satuan Resnarkoba Polres Madiun Kota, Jawa Timur, berhasil menangkap empat tersangka di wilayah hukumnya yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.

Kepala Satuan Resnarkoba Polres Madiun Kota, AKP Sukono, Kamis, mengatakan, tersangka adalah SGT warga Maospati, Kabupaten Magetan, lalu ARM, RM, dan ZM yang ketiganya merupakan warga Jiwan Kabupaten Madiun.

"Mereka ditangkap di tempat terpisah berdasarkan informasi dari masyarakat tentang akan diadakannya transaksi narkoba," ujar AKP Sukono kepada wartawan. 

Penangkapan para tersangka berawal ketika petugas menindaklanjuti informasi yang masuk di kepolisian. Dimana, polisi mendapat laporan bahwa akan dilakukan transaksi narkoba di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, dengan ciri-ciri pelaku.

Petugas lalu berhasil mengamankan tersangka ARM dan ZM yang saat itu sedang menjual narkoba jenis sabu-sabu ke tersangka SGT. 

"Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan bungkusan plastik kecil yang diduga berisi sabu-sabu yang disembunyikan di saku celana sebelah kanan milik tersangka ARM," kata dia.

Ketiganya lalu diamankan di Mapolres Madiun Kota. Berdasarkan keterangan para tersangka, tersangka ARM dan ZM hanya bertugas sebagai kurir. Polisipun akhirnya bisa menangkap RM sang pemilik sabu-sabu.

"Sabu-sabu itu ternyata adalah milik tersangka RM. Ia kami tangkap di rumah kontarkannya," terang AKP Sukono lanjut.

Kemudian, dari para tersangka, polisi berhasil menyita barang bukti dua paket hemat sabu-sabu, masing-masing seberat 0,36 Gram. Juga diamankan beberapa alat untuk menjual dan mengonsumsi sabu-sabu, seperti plastik klip, timbangan, bong, dan lain sebagainya.

Akibat perbuatannya keempat tersangka akan dijerat dengan pasal 114 ayat 1 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan pasal 112 ayat 1 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana penjara minimal lima tahun maksimal 20 tahun. 

Sementara, data Satuan Resnarkoba Polres Madiun Kota mencatat, selama Januari hingga pertengahan Agustus tahun 2015, sudah menangani sebanyak 25 kasus penyalahgunaan narkoba.

Dari 25 kasus tersebut, jumlah tersangkanya mencapai 31 orang. Dengan rincian 24 orang tersangka laki-laki dan delapan orang tersangka perempuan. (*)

Editor: Chandra Hamdani Noer