Friday, 23 October 2015

Mahasiswa Baru, Gedung Baru, dan Masalah Baru

Gedung Baru Twin Tower Sebagai Icon UIN Sunan Ampel Surabaya lintasjatim.com, OPINI - Terhitung sejak selasa, 02 September 2015, mahasiswa ... thumbnail 1 summary
Gedung Baru Twin Tower Sebagai Icon UIN Sunan Ampel Surabaya

lintasjatim.com, OPINI - Terhitung sejak selasa, 02 September 2015, mahasiswa baru (Maba) mulai aktif berkuliah di UIN sunan Ampel Surabaya (UINSA). Tidak kurang dari tiga ribu mahasiswa berhasil diterima menjadi mahasiswa di UINSA, yang terbagi di sembilan fakultas,

Sembilan fakultas yakni, Fakultas Adab dan Humaniora; Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi; Fakultas Syariah dan Hukum; Fakultas Tarbiyah dan Keguruan; Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam; Fakultas Sosial dan Ilmu Politik; Fakultas Psikologi dan Kesehatan; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam; dan Fakultas Sains dan Teknologi. Khusus di fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Maba yang diterima berjumlah kurang lebih enam ratus mahasiswa, (data OSCAAR FSH 2015). 

Pasca konversi IAIN menjadi UIN, pada 04 Desember 2014, UINSA secara bertahap menjadi tujuan ‘menarik’ bagi calon lulusan SMA/sederajat, salah satu indikator dari semakin diminatinya kampus UINSA bisa diliha­­t, misalnya dengan terpenuhinya seluruh program studi (Prodi) yang ada, melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru yang cukup ketat. 

Selain perubahan status (IAIN ke UIN), ada hal lain yang membuat daya tarik UINSA semakin meningkat, hal lain tersebut adalah rumpun keilmuan yang menjadi lahan garap UINSA kini tidak hanya melulu ilmu keagamaan, namun juga ilmu umum yang ketika masih menjadi IAIN belum ada. 

Adanya ilmu umum yang ada di UINSA menjadikan kampus ini memiliki daya tarik tersendiri bagi lulusan SMA umum, karena sebelumnya ketika bernama IAIN, secara umum peminatnya mayoritas hanya dari kalangan Alumnus Pesantren dan sekolah berbasis agama, misalnya Madarasah Aliyah (MA). 

Konsekuensi perubahan IAIN menjadi UIN juga memberikan nuansa baru terkait slogan yang di kumandangkan, slogan tersebut yakni kurang lebih bermakna sebagai berikut: integerasi keilmuan umum dan keilmuan keislaman. Dari slogan tersebut tentu membuat siapa saja yang berkuliah di UINSA benar-benar berharap mendapat kualifikasi keilmuan yang memadukan ilmu agama dan umum, tak terkecuali bagi Maba yang baru merasakan berkuliah di UINSA. 

Untuk mewujudkan harapan setiap mahasiswa yang kuliah di UINSA sekurang-kurangnya ada dua cara, pertama, semangat belajar mahasiswa haruslah tinggi. Kedua, sarana-prasana yang disediakan kampus wajib mempunyai standar mutu dan pelayanan yang baik, hal itu menjadi hak mahasiswa, karena pada saat kuliah mereka harus bayar.

Berkenaan dengan sarana-prasarana yang disedikan kampus, hari ini mahasiswa pantas dan cukup beralasan ketika mengangggap birokrat kampus banyak lalai dalam memberi fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa untuk menunjung sarana belajar-mengajar. Misalnya soal gedung baru, pelayanan akademik, dan kompetensi dosen. Baca lanjutannya : Masalah Gedung Baru

Penulis: A. Zainal Abidin, Mahasiswa Fakultas Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya

No comments

Post a Comment