lintasjatim.com, PASURUAN - Kabupaten Pasuruan kekurangan produktivitas susu. Seluruh susu hasil perahan peternak tak mencukupi untuk memenuhi permintaan industri.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, Bambang Harianto, mengatakan hasil produksi susu Kabupaten Pasuruan mencapai 98.000 liter ton pertahunnya. Hasil produksi ini didapat dari tiga wilayah peternakan di Tutur, Grati, dan Purwodadi.
Kendati demikian, lanjut Bambang, jumlah itu tetap tak mampu memenuhi permintaan industri. Bambang menuturkan ada dua industri pengolahan susu yang menyerap hasil susu peternak, yaitu Nestle dan Indolakto.
"Padahal yang membeli itu dua pabrik, tapi kami masih kewalahan, tak mampu memenuhi permintaan mereka," ujar Bambang, Sabtu (12/9/2015).
Bambang mengungkapkan jumlah total sapi perah yang ada berjumlah sekitar 85.000 ekor sapi perah. Untuk meningkatkan produksi, lanjut Bambang, pihaknya akan menambah jumlah sapi perah menjadi 125.000 sampai pertengahan 2016 mendatang.
Bambang merinci, produksi susu Kabupaten Pasuruan berbanding terbalik dengan produksi sapi potong. Untuk sapi potong, ungkapnya, Pasuruan sudah mencapai surplus, bahkan menjadi pemasok beberapa wilayah di Jatim dengan produktivitas 101.000 ekor sapi potong
"Kami targetkan 100.000 - 125.000 ekor sapi perah dengan target produksi 100.000 - 150.000 liter ton pertahunnya," ujarnya.
Menanggapi kurangnya produktivitas susu, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, menambahkan akan menambah satu wilayah peternakan, yaitu di Purwosari. Kondisi lahan di lereng Gunung Arjuna, lanjutnya, sangat cocok untuk menghasilkan susu berkualitas.
"Ini sedang berjalan di Purwosari yang kondisi alamnya mendukung," imbuh Irsyad.
Jika sesuai rencana, produksi sapi perah di Purwosari akan mulai berjalan pada 2016.
"Saya ingin tak hanya produksi yang meningkat, tapi juga kualitas susunya naik," ucap Irsyad. (smb.sry/st)
No comments
Post a Comment