lintasjatim.com, Surabaya - Ponirah (85), Jemaah Haji Kloter 40 asal Desa Galungan, Wlingi, Blitar, menjadi satu-satunya calon haji wanita yang kecanduan rokok. Ia mengaku mulai merokok sejak menopause 25 tahun yang lalu, Minggu (6/9/2015).
"Karena merokok inilah saya bisa bertahan sampai saat ini. Waktu itu memang ingin merokok, sampai sekarang,” terangnya ketika ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Minggu (6/9/2015).
Selain merokok, Ponirah juga hobi minum kopi hitam setiap hari. “Ini itu sudah kayak makanan setiap hari. Makan saja cuma dua sendok tok, terus ngopi sama ngerokok” tambah ibu dari sembilan anak ini sembari menunjukkan rokok dan kopi yang dibawanya.
Nenek dari tiga cucu ini mengaku sehari bisa menghabiskan satu pak rokok, namun saat ini sudah agak berkurang, dibanding sebelumnya yang bisa habis lebih dari satu pak.
Ditanya mengenai perjalanan ke Arab Saudi yang memakan waktu kurang lebih 6 jam, Ponirah mengaku sanggup tidak merokok. “Ini saja perjalanan ke sini tiga jam, kuat tidak merokok. Tapi sampai sini langsung merokok saya. He..he..,” terangnya lantas tertawa.
Ponirah yang pergi ibadah haji dengan anaknya, Roni Kani Mahfud (62), hanya membawa 20 pak rokok untuk persediaan di Arab Saudi. “Saya sama ibu hanya diperbolehkan membawa 20 pak saja. Lagian ini rokoknya juga buatan Blitar, jadi produk lokal,” tambah Roni.
Roni menjelaskan, ibunya keseharianya hanya berjualan tape ketan di pasar. Meski begitu, kondisi fisik Ponirah terlihat cukup baik. Dia masih kuat berjalan, bicaranya jelas, ingatannya lumayan kuat, dan giginya masih cukup utuh.
Dr Pantja Kentjana, mengatakan, dalam ilmu Kedokteran jika wanita memasuki masa menopause yakni terjadi pada usia umumnya di atas 50 tahun, tidak ada hubungan dan pengaruhnya dengan merokok atau tidak.
“Yang namanya menopause itu kan sudah tidak lagi mengalami menstruasi, artinya terjadi perubahan hormon. Tidak ada pengaruhnya terus dia menjadi perokok. Kalau perokok itu ya karena lingkungannya saja,” terangnya.
Sementara Kehumasan PPIH Kemenag Jatim, Sugianto, mengatakan, jemaah hanya dibatasi membawa maksimal 20 pak rokok. “Sudah peraturan kalau hanya boleh membawa maksimal 20 pak saja,” kata dia.
No comments
Post a Comment